Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (Simpeg) adalah sistem yang dirancang untuk mengelola data dan informasi terkait pegawai dalam suatu organisasi. SIMK membantu dalam pengambilan keputusan, perencanaan, pengawasan, dan evaluasi kinerja pegawai. Fungsi utama Simpeg meliputi:
- Pengumpulan data : Mengumpulkan data terkait pegawai, seperti biodata, riwayat pendidikan, pengalaman kerja, dan kompetensi.
- Pengolahan data : Mengolah data pegawai untuk menghasilkan informasi yang berguna, seperti analisis kinerja, promosi, dan pelatihan.
- Penyimpanan data : Menyimpan data dan informasi pegawai dalam basis data yang terstruktur dan aman.
- Pelaporan : Membuat laporan berkala tentang kepegawaian, seperti jumlah pegawai, absensi, dan turnover.
- Komunikasi : Memfasilitasi komunikasi antar pegawai dan antara pegawai dengan manajemen.
Simpeg membantu manajemen dalam mengoptimalkan penggunaan sumber daya manusia, meningkatkan efisiensi, dan mencapai tujuan organisasi.
Jenis Feasibility Study
- Technical Feasibility :
Menilai apakah teknologi dan infrastruktur yang diperlukan untuk proyek dapat diimplementasikan secara efektif. Contoh: Sebuah perusahaan ingin mengembangkan aplikasi mobile baru, tetapi harus memastikan bahwa teknologi yang ada mendukung pengembangan dan integrasi aplikasi tersebut.
- Economic Feasibility :
Mengkaji pasar dan potensi penjualan produk atau layanan yang diusulkan. Contoh: Sebuah perusahaan ingin meluncurkan produk makanan organik baru dan harus menilai permintaan pasar, pesaing, dan segmen target untuk memastikan produk tersebut akan sukses.
Studi Kasus: Cafe
Asumsi:
1. Lokasi: Jakarta, Indonesia
2. Ukuran cafe: 100 m²
3. Modal awal: Rp 300.000.000 (renovasi, peralatan, dan lisensi)
4. Biaya operasional bulanan: Rp 50.000.000 (gaji, sewa, listrik, dll.)
5. Pendapatan rata-rata per bulan: Rp 100.000.000
6. Tingkat diskonto (suku bunga): 10% per tahun
7. Periode analisis: 5 tahun
Perhitungan:
1. PV (Present Value)
PV = Rp 100.000.000 / (1 + 0,1)^1
PV = Rp 90.909.091
2. ROI (Return on Investment)
ROI = (Laba / Investasi) x 100%
Laba = Pendapatan - Biaya Operasional
ROI = ((Rp 100.000.000 - Rp 50.000.000) / Rp 300.000.000) x 100%
ROI = 16,67%
3. BEP (Break Even Point)
BEP = Modal Awal / (Pendapatan - Biaya Operasional)
BEP = Rp 300.000.000 / (Rp 100.000.000 - Rp 50.000.000)
BEP = 6 bulan
4. NPV (Net Present Value)
NPV = Σ [CFt / (1 + r)^t] - Investasi Awal
t = 1 hingga 60 bulan
NPV = Σ [Rp 50.000.000 / (1 + 0,1/12)^t] - Rp 300.000.000
NPV ≈ Rp 1.095.928.305
- Operational Feasibility :
Menilai apakah proyek dapat dijalankan dengan sumber daya yang ada, termasuk tenaga kerja, fasilitas, dan proses bisnis. Contoh: Sebuah perusahaan logistik ingin memperluas jaringan distribusinya.
- Legal Feasibility :
Mengevaluasi aspek hukum proyek, termasuk perizinan, regulasi, dan kepatuhan. Contoh: Sebuah perusahaan farmasi ingin mengembangkan obat baru tetapi harus memastikan bahwa proses pengembangan, uji klinis, dan persetujuan obat tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Referensi
1. https://fajarbaskoro.blogspot.com/2018/10/apsi-feasibility-study.html
Comments
Post a Comment