Skip to main content

EAS APSI

1. Kebutuhan Sistem Informasi yang ingin dimiliki oleh Cafe Ijjo

    Untuk mengetahui sistem informasi yang dibutuhkan Cafe Ijjo. Kita dapat melakukan tahapan analisis sistem informasi, yaitu identifikasi dan seleksi proyek, inisiasi dan perencanaan proyek, analisis kebutuhan, desain sistem, implementasi, serta pemeliharaan.

    Kemudian menggunakan process modeling untuk memvisualisasikan aktivitas dan alur data yang menggambarkan bagaimana bisnis Cafe Ijjo beroperasi. Process modeling dapat mengilustrasikan aktivitas-aktivitas yang dilakukan dan bagaimana data berpindah di antara aktivitas-aktivitas itu. Salah satu cara populer untuk merepresentasikan proses model adalah dengan menggunakan data flow diagram (DFD).

    Setelah semua analisis selesai kita dapat menggunakan data modeling untuk memvisualisasikan hubungan antara berbagai elemen data pada contoh ini yaitu mengelola inventaris, pesanan, pembayaran dan data pelanggan Cafe Ijjo yang dibutuhkan di dalam sistem informasi. Data modeling dapat membantu mengetahui di mana data disimpan dan mempermudah komunikasi antar tim serta manajemen data.

2. Tahapan yang harus dilalui di dalam membangun aplikasi sistem restoran

    Dalam membangun aplikasi sistem restoran, terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode waterfall yang terdiri dari tahapan requirements, design, development, testing, dan maintenance. Sebelum memulai desain, pengembang perlu melakukan observasi atau wawancara untuk menentukan kebutuhan sistem yang sedang dikembangkan.

-Analisis kebutuhan(requirements): Langkah pertama adalah melakukan analisis kebutuhan dari aplikasi sistem restoran. Hal ini dilakukan dengan cara menentukan masalah yang ingin diatasi serta menentukan tujuan dari aplikasi sistem restoran yang akan dibangun.

-Desain(design): Setelah menentukan kebutuhan aplikasi sistem restoran, tahap selanjutnya adalah mendesain aplikasi tersebut. Desain ini meliputi rancangan database, perancangan antarmuka, serta perancangan fitur-fitur yang dibutuhkan.

-Pengembangan(development): Tahap selanjutnya adalah pengembangan aplikasi sistem restoran. Di tahap ini, tim pengembang akan mulai mengimplementasikan desain yang sudah dibuat sebelumnya.

-Pengujian(testing): Setelah aplikasi sistem restoran selesai dibangun, tahap selanjutnya adalah pengujian. Tujuan dari pengujian adalah untuk memastikan bahwa aplikasi sistem restoran yang dibangun sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan.

-Pemeliharaan(maintenance): Tahap terakhir adalah pemeliharaan aplikasi sistem restoran. Pemeliharaan dilakukan untuk memastikan bahwa aplikasi tetap berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan restoran. Hal ini meliputi perbaikan bug, peningkatan fitur, dan pembaruan aplikasi secara berkala.

     Feasibility Study atau Studi kelayakan juga merupakan bagian penting dalam manajemen proyek. Bagian studi kelayakan ini menjelaskan pendapatan proyek yang diharapkan dan menguraikan apa yang perlu diinvestasikan organisasi, dalam hal waktu dan uang, untuk mencapai tujuan proyek dalam kasus ini adalah pembuatan sistem restoran.

3. Yang dimaksud dengan model analisis dan Ruang lingkup model analisis 

    Model analisis adalah representasi abstrak dari sistem informasi yang digunakan untuk menentukan dan mengkomunikasikan kebutuhan sistem. Model analisis mencakup berbagai diagram, dokumen, dan notasi yang menggambarkan struktur, proses, data, dan interaksi sistem. Model analisis membantu analis sistem untuk memahami dan menyelesaikan masalah bisnis, merancang solusi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna, dan berkomunikasi dengan pemangku kepentingan lainnya.

    Salah satu pendekatan yang populer untuk membuat model analisis adalah pendekatan berorientasi objek. Pendekatan ini menggunakan konsep objek sebagai unit dasar untuk merepresentasikan entitas dan hubungan dalam sistem. Objek adalah kumpulan dari data dan fungsi yang saling terkait. Objek dapat diklasifikasikan menjadi kelas yang menentukan karakteristik dan perilaku umum dari objek tersebut. Kelas dapat dihubungkan dengan relasi seperti pewarisan, asosiasi, agregasi, atau komposisi.

    Model analisis memiliki ruang lingkup yang ditentukan oleh batasan-batasan yang diberlakukan oleh analis sistem. Ruang lingkup model analisis mencakup:
- Konteks sistem: menentukan lingkungan eksternal dari sistem, termasuk semua orang yang berinteraksi dengan sistem dan sistem-sistem lain yang terkait.
- Kebutuhan fungsional: menentukan fungsi-fungsi atau layanan-layanan yang harus disediakan oleh sistem untuk memenuhi tujuan bisnis atau kebutuhan pengguna.
- Kebutuhan non-fungsional: menentukan kriteria-kriteria kualitas atau standar-standar yang harus dipenuhi oleh sistem, seperti performa, keamanan, reliabilitas, atau ketergunaan.


    Menggunakan case study membangun aplikasi sistem restoran diatas, model analisis dapat digunakan untuk menentukan kebutuhan aplikasi sistem restoran serta merancang fitur-fitur yang dibutuhkan. Mengidentifikasi masalah-masalah restoran atau kebutuhan pengguna, merancang solusi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Dengan begitu ketika aplikasi sistem restoran sudah siap digunakan akan memiliki performa yang bagus, keamanan, dan mudah dilakukan pemeliharaan.

4. Fungsi model Desain dan yang termasuk model desain 

    Design modelling atau model desain adalah proses membuat representasi visual dari sistem informasi yang akan dibangun. Design modelling membantu para pengembang sistem untuk mengkomunikasikan spesifikasi, struktur, dan fitur sistem kepada petinggi atau klien. Design modelling juga berguna untuk menguji dan memvalidasi kebutuhan dan fungsi sistem sebelum implementasi.

Ada beberapa jenis design modelling yang sering digunakan dalam pengembangan sistem informasi, antara lain:

- Data flow diagram (DFD): Menunjukkan aliran data dari sumber input ke tujuan output dalam sistem. DFD juga menunjukkan proses yang mengubah data, penyimpanan data, dan entitas eksternal yang berinteraksi dengan sistem.

- Entity relationship diagram (ERD): Menunjukkan hubungan antara entitas atau objek data dalam sistem. ERD juga menunjukkan atribut dan kunci dari setiap entitas, serta kardinalitas dan partisipasi dari setiap hubungan.

- Class diagram: Menunjukkan kelas atau objek yang membentuk sistem, serta atribut dan metode dari setiap kelas. Class diagram juga menunjukkan hubungan antara kelas, seperti asosiasi, agregasi, komposisi, generalisasi, dan realisasi.

- Sequence diagram: Menunjukkan interaksi antara objek dalam sistem dalam urutan waktu. Sequence diagram juga menunjukkan pesan yang dikirim dan diterima oleh objek, serta aktivasi dan penghentian objek.

- State diagram: Menunjukkan keadaan atau kondisi dari objek dalam sistem, serta peristiwa atau transisi yang menyebabkan perubahan keadaan. State diagram juga menunjukkan aksi atau aktivitas yang dilakukan oleh objek dalam setiap keadaan.


    Selain itu juga ada model arsitektur yaitu  Contoh model arsitektur yang umum digunakan adalah Arsitektur Berorientasi Layanan (Service-Oriented Architecture) dan Arsitektur Mikro Layanan (Microservices Architecture).

-Model Basis Data digunakan untuk merancang struktur data dan hubungan antar entitas dalam sistem informasi. Hal ini melibatkan pemodelan entitas, atribut, kunci utama, dan hubungan antar entitas menggunakan notasi seperti Diagram Entity-Relationship (ER Diagram) atau Diagram Relasional.

-Model Antar Muka Pengguna digunakan untuk merancang tata letak, navigasi, dan interaksi antara pengguna dengan sistem informasi. Hal ini melibatkan perancangan antarmuka pengguna yang intuitif, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Contoh model desain antarmuka pengguna termasuk Wireframe dan Prototype.

-Model Aliran Data digunakan untuk menggambarkan aliran informasi dan proses dalam sistem informasi. Hal ini melibatkan perancangan diagram aliran data (Data Flow Diagram) yang menggambarkan input, output, dan transformasi data dalam sistem.

-Model Kelas dan Objek digunakan untuk merancang struktur kelas dan objek dalam sistem berbasis objek. Ini melibatkan identifikasi kelas-kelas, atribut, dan metode yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan sistem.

-Model Proses Bisnis digunakan untuk merancang proses bisnis dalam sistem informasi. Hal ini melibatkan identifikasi langkah-langkah, keputusan, dan alur kerja yang terjadi dalam sistem. Contoh model desain proses bisnis termasuk Diagram Alir Proses (Process Flowchart) dan BPMN (Business Process Model and Notation).

-Model Pengembangan Perangkat Lunak digunakan untuk merancang metodologi dan pendekatan pengembangan perangkat lunak yang akan digunakan dalam proyek sistem informasi. Contoh model pengembangan perangkat lunak termasuk Model Waterfall, Model Spiral, dan Metode Agile (Agile Methodology).

5. Buatlah model analisis dari studi kasus Cafe Ijjo

Berikut adalah model analisis Cafe Ijjo

Analisis fitur/kebutuhan :
- Manajemen Inventaris: Pemantauan stok, pemberitahuan stok yang rendah, pemesanan ulang otomatis, dan manajemen tanggal kedaluwarsa.
- Pengaturan Pesanan: Integrasi dengan sistem pemesanan online, pengelolaan pesanan, pembaruan status pesanan secara real-time, dan penghindaran kesalahan pengiriman.
- Pemantauan Kinerja Karyawan: Pencatatan kehadiran, pelacakan produktivitas, penilaian kinerja, dan pengelolaan jadwal.
- Manajemen Data Pelanggan: Pengumpulan data pelanggan, penyimpanan informasi pelanggan, riwayat pesanan, preferensi, program loyalitas, dan analisis data pelanggan.
- Pembayaran: Integrasi dengan sistem pembayaran untuk memudahkan pembayaran pelanggan.

Cara kerja : 
- Pelanggan bisa melihat menu, memilih menu yang diinginkan, memasukkannya ke dalam cart, dan memilih cara bayar serta pengambilan.
- Integrasi sistem dengan aplikasi eksternal seperti Gopay, Dana, dan Ovo untuk mempermudah pelanggan memilih cara pembayaran.
- Pegawai akan mendapatkan list dari orderan dan spesifikasi dari pelanggan.
- Pegawai menyiapkan dan melayani sesuai dengan pesanan pelanggan.
- Pesanan bisa diatur secara cepat dan situasi apapun saat bekerja baik untuk pegawai dan pelanggan.

Pengaturan pesanan: 
- Pelanggan bisa melihat menu, memilih menu yang diinginkan, memasukkannya ke dalam cart, dan memilih cara bayar serta pengambilan.
- Integrasi sistem dengan aplikasi eksternal seperti Gopay, Dana, dan Ovo untuk mempermudah pelanggan memilih cara pembayaran.
- Pegawai akan mendapatkan list dari orderan dan spesifikasi dari pelanggan.
- Pegawai menyiapkan dan melayani sesuai dengan pesanan pelanggan.
- Pesanan bisa diatur secara cepat dan situasi apapun saat bekerja baik untuk pegawai dan pelanggan.

Sistem aplikasi untuk pelanggan : 
- Pelanggan mendownload atau mengakses aplikasi Cafe Ijjo dan membuat akun untuk aplikasi tersebut.
- Setelah registrasi, pelanggan bisa mendapatkan kupon diskon untuk menu favorit pada saat itu.
- Riwayat pembelian masuk ke dalam sistem dan disimpan.
- Program loyalitas berupa point system yang memberi motivasi untuk memesan lebih banyak dari Cafe Ijjo.
- Data pesanan dapat digunakan untuk mengembangkan sistem dan Cafe untuk pelanggan.
 
Sistem aplikasi untuk pegawai : 
- Pegawai memiliki akun sendiri dan melakukan login dan logout setiap hari untuk memulai dan mengakhiri hari kerja.
- Terdapat tracking banyak dan profit kerja pada hari itu, yang membuahkan data nilai produktifitas dan efisiensi.
- Penilaian kinerja untuk masing-masing pegawai didapatkan dari beberapa poin seperti keramahan review dan nilai social lain.
Sistem ini memudahkan penjadwalan shift dan memanajemen pegawai dengan efektif dan efisien.

6. Buatlah model desain dari studi kasus Cafe Ijjo

- Desain Tabel Use Case
- Desain Tabel Basis Data Model
CDM

PDM



- Desain Arsitektur
    Arsitektur Cafe Ijjo terdiri dari tiga tingkat: presentasi, logika bisnis, dan data. Tingkat presentasi menggunakan aplikasi mobile, tingkat logika bisnis menggunakan arsitektur cloud serverless, dan tingkat data menggunakan database NoSQL. Ketiga tingkat terhubung menggunakan RESTful API melalui API Gateway. Tingkat logika bisnis terdiri dari fungsi serverless yang memproses permintaan pengguna dan mengembalikan respon ke API Gateway. Tingkat data menyediakan layanan database untuk menyimpan dan mengambil data.

- Desain Antarmuka Pengguna
    Desain antarmuka Cafe Ijjo untuk pengguna di Indonesia harus mudah dipahami dan digunakan, menarik, dan responsif pada berbagai perangkat. Desain ini harus dapat disesuaikan dengan preferensi pengguna dan terintegrasi dengan aplikasi pembayaran atau pengiriman. Selain itu, desain harus memberikan akses mudah ke informasi tentang menu, harga, promosi, dan program loyalitas, serta memberikan pembaruan secara real-time tentang status pesanan atau stok bahan baku. Desain antarmuka Cafe Ijjo harus dikerjakan oleh desainer UI/UX berpengalaman dan diuji secara berkala untuk memastikan pengalaman pengguna yang optimal.

- Desain Keamanan
1. Access Control
- Menerapkan kontrol akses untuk memastikan hanya pengguna yang diberi izin yang dapat mengakses data dan aplikasi.
- Menggunakan mekanisme otentikasi dan otorisasi untuk memastikan hanya pengguna yang sah yang dapat mengakses sistem.
2. Monitoring and Logging
- Memantau sistem secara terus-menerus untuk mendeteksi aktivitas yang mencurigakan dan mencatat log untuk menganalisis aktivitas tersebut.
- Melakukan audit keamanan secara teratur untuk memastikan sistem Cafe Ijjo terus memenuhi standar keamanan yang diperlukan.

- Desain Performa
1. Scalability
- Menggunakan arsitektur cloud yang dapat diubah ukurannya untuk memastikan sistem dapat menangani lonjakan lalu lintas pengguna.
2. Database Optimization
- Mengoptimalkan database untuk mempercepat akses data dan meminimalkan waktu respon.

- Kesimpulan
    Cafe Ijjo harus menerapkan desain yang tepat untuk memastikan sistem bekerja dengan baik, aman, dan efisien. Dengan desain use case, basis data model, arsitektur, antarmuka pengguna, keamanan, dan performa yang tepat, Cafe Ijjo dapat memberikan pengalaman yang optimal bagi pengguna dan meningkatkan performa bisnis.

7. Dokumentasi

Kelompok 5 :
5025211185 Rano Noumi Sulistyo
5025211226 Sony Hermawan
5025211061 Helmi Abiyu Mahendra 







Comments